BANTUL (KRJogja.com)
- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI terus mendorong sekolah di
Indonesia mulai jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas masuk
sebagai sekolah adiwiyata. Berdasarkan data KLH, tahun 2015 ini
setidaknya 900 sekolah dari 32 provinsi di Indonesia sebagai menuju
sekolah adiwiyata.
"Sekarang ini sudah ada 900 sekolah adiwiyata masuk ke Kementerian Lingkungan Hidup, kami akan segera melakukan verifikasi," jelas Penilik dari Kementerian LH, Windarti ketika mengunjungi SD Tamanan Banguntapan Bantul sebagai sekolah adiwiyata. Dijelaskan, dengan sekolah adiwiyata diharapkan ada upaya dari pemerintah generasi penerus bangsa peduli pada lingkungan.
Hal tersebut sangat penting mengingat kondisi kerusakan lingkungan makin mengkhawatirkan. Jika tidak sekarang dimulai dengan pembentukan karakter Tentunya kondisi di Indonesia makin teracam. Dalam kesempatan itu, Windarti juga mengkritisi keberadaan SD Tamanan sebagai sekolah rintisan adiwiyata. Karena belum semua dipahami oleh siswanya. Oleh sebab itu, pihaknya minta sekolah agar memberikan pemahaman kepada siswa.
Langkah itu perlu dilakukan siswa memahami betul apa yang dilakukan selama ini bagian dari sekolah adiwiyata. Menurutnya untuk aplikasi dan sarana pendukung SD Tamanan sangat memadai. Mulai fasilitas didalam kelas hingga diluar kelas. “Fasilitas pendukung sekolah ini untuk menuju adiwiyata sangat memadai namun memang harus ada pembenahan agar lebih sempurna,” jelasnya.
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Bantul Edy Susanto mengatakan pihaknyua optimis tahun 2033 semua sekolah di Bantul sebagai adiwiyata. Edy yakin jika sekolah menuju adiwiyata berdampak pada kualitas lingkungan jadi lebih baik. Dalam acara tersebut penilik dipandu Kepala SD Tamanan Banguntapan, Anis Rinawati MPd, dan Pengawas SD Kecamatan Banguntapan, Sumidi MPd. Sebelumnya SD Tamanan juara sekolah sehat nasional dan sekarang sebagai rintisan sekolah adiwiyata. (Roy)
http://kr.co.id/read/279380/klh-dorong-sekolah-peduli-lingkungan.kr
"Sekarang ini sudah ada 900 sekolah adiwiyata masuk ke Kementerian Lingkungan Hidup, kami akan segera melakukan verifikasi," jelas Penilik dari Kementerian LH, Windarti ketika mengunjungi SD Tamanan Banguntapan Bantul sebagai sekolah adiwiyata. Dijelaskan, dengan sekolah adiwiyata diharapkan ada upaya dari pemerintah generasi penerus bangsa peduli pada lingkungan.
Hal tersebut sangat penting mengingat kondisi kerusakan lingkungan makin mengkhawatirkan. Jika tidak sekarang dimulai dengan pembentukan karakter Tentunya kondisi di Indonesia makin teracam. Dalam kesempatan itu, Windarti juga mengkritisi keberadaan SD Tamanan sebagai sekolah rintisan adiwiyata. Karena belum semua dipahami oleh siswanya. Oleh sebab itu, pihaknya minta sekolah agar memberikan pemahaman kepada siswa.
Langkah itu perlu dilakukan siswa memahami betul apa yang dilakukan selama ini bagian dari sekolah adiwiyata. Menurutnya untuk aplikasi dan sarana pendukung SD Tamanan sangat memadai. Mulai fasilitas didalam kelas hingga diluar kelas. “Fasilitas pendukung sekolah ini untuk menuju adiwiyata sangat memadai namun memang harus ada pembenahan agar lebih sempurna,” jelasnya.
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Bantul Edy Susanto mengatakan pihaknyua optimis tahun 2033 semua sekolah di Bantul sebagai adiwiyata. Edy yakin jika sekolah menuju adiwiyata berdampak pada kualitas lingkungan jadi lebih baik. Dalam acara tersebut penilik dipandu Kepala SD Tamanan Banguntapan, Anis Rinawati MPd, dan Pengawas SD Kecamatan Banguntapan, Sumidi MPd. Sebelumnya SD Tamanan juara sekolah sehat nasional dan sekarang sebagai rintisan sekolah adiwiyata. (Roy)
http://kr.co.id/read/279380/klh-dorong-sekolah-peduli-lingkungan.kr